Jombang, – Peningkatan signifikan dalam kasus kekerasan dan kriminalitas yang menargetkan perempuan dan anak, sehingga menciptakan situasi darurat bagi keamanan lingkungan.
Salah satu tragedi mengerikan yang menimpakan seorang remaja putri berinisial PR, asal Kecamatan Sumobito. Dia menjadi korban penganiayaan, pemerkosaan, dan akhirnya dibunuh dengan cara yang kejam, ditenggelamkan.
Peristiwa ini menambah daftar panjang kasus kekerasan yang mengejutkan dan mengguncang kota ini.
Kondisi ini menimbulkan keprihatinan mendalam di berbagai kalangan. Aliansi peduli terhadap korban femisida, yang terdiri dari beragam elemen masyarakat, terutama kaum muda, menyerukan aksi solidaritas. Mereka ingin menyuarakan keresahan serta tuntutan akan keamanan bagi perempuan dan anak di Jombang.
Jombang kini menghadapi tantangan besar dalam keamanan ,Angka kriminalitas yang terus meningkat menjadi perhatian serius,” ungkap Ana Abdilah, seorang aktivis perempuan dari Jombang, dalam sebuah pernyataan di depan Kantor DPRD Jombang pada Selasa, 25 Februari 2025.
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan kekerasan dan penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan adalah suatu langkah krusial. Gelombang kekerasan yang melanda Jombang telah menarik perhatian serius, menimbulkan pertanyaan mengenai seberapa efektif sistem perlindungan yang saat ini diterapkan.
Masyarakat mengharapkan agar pemerintah dan aparat penegak hukum segera mengambil tindakan nyata dalam upaya mengembalikan rasa aman dan keadilan bagi seluruh warga, terutama bagi perempuan dan anak-anak.
(Gondrong)

hw-remosaic: 0;
touch: (-1.0, -1.0);
modeInfo: ;
sceneMode: Auto;
cct_value: 0;
AI_Scene: (-1, -1);
aec_lux: 121.0;
hist255: 0.0;
hist252~255: 0.0;
hist0~15: 0.0;